Kurikulum
Secara garis besar kurikulum terintegrasi dari dua kurikulum, yakni kurikulum nasional dan kurikulum institusi. Kurikulum sekolah mengacu pada sistem KTSP yang diperkaya dengan muatan institusi. Kurikulum institusi mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dalam setiap aktivitas pembelajaran, SMP Alam Budi Mulia menekankan pembentukan pribadi yang bertauhid kepada peserta didik. Mengingat pentingnya essensi Tauhid yang menjadi dasar bagi seluruh kehidupan anak di masa depan. Sehingga diharapkan siswa memiliki kualitas aqidah yang kuat.
Di samping penanaman ketauhidan sejak dini, sekolah alam ini juga menerapkan penanaman sikap leadership (kepemimpinan) yang proporsional bagi anak. Penanaman nilai-nilai leadership dilakukan pada aktivitas sehari-hari, proyek-proyek sederhana dan kegiatan-kegiatan outbond yang dilaksanakan secara berkala.
Dengan memperhatikan keadaan anak, didesain pula pengembangan potensi unik setiap anak dan kemandirian serta keuletan hidup mereka. Dalam hal ini, sekolah mengupayakan program enterprenership dengan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk membuat karya tangan mereka sendiri yang diharapkan layak jual kepada pihak lain yang membutuhkan.
Metode pembelajaran
Metode dan prinsip pembelajaran yang digunakan di SMP Alam Budi Mulia mengacu pada kajian yang mutakhir dari para pakar pendidikan, di antaranya:
- Contextual Teaching Learning (CTL), metode pembelajaran langsung sesuai dengan bahan ajar yang tersedia di lingkungan sekitar. Sehingga siswa diantar untuk memahami sesuatu secara kongkrit, bukan sekedar textual.
- Active learning, metode pembelajaran dengan menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran, bukan obyek.
Quantum Learning, membiasakan belajar dengan nyaman dan menyenangkan dan siswa merasakan manfaat dari pembelajaran tersebut dengan metode cepat dan efektif. - Brain Based Teaching, pembelajaran menyesuaikan dengan fakta perkembangan otak.
- Prinsip A.V.K. (Audio, Visual dan Kinestetis), siswa diantar untuk belajar dengan menggunakan gaya belajar yang mencakup pada potensi pendengaran, penglihatan dan kinestetis (perasa, peraba dan mencium), sehingga apa yang dipelajari dapat melekat kuat di dalam otak.
- Modalitas Belajar, Gaya belajar setiap anak adalah berbeda-beda, sehingga hakikatnya sistem pembelajaran tidak bisa diseragamkan kepada setiap anak. Gaya belajar yang disukai oleh masing-masing anak akan difasilitasi untuk mempermudah anak dalam menyerap pembelajran.
- Pengenalan e-learning, pembelajaran melalui media internet.
Sistem Boarding School (Asrama), memudahkan guru untuk mengontrol aktivitas kegiatan siswa selama 24 jam setiap hari
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- IPA
- IPS
- Leadership
- Bahasa Inggris
- TI (Komputer)
- Leadership
Adapun subjek pembelajaran yang secara khusus diajarkan, di antaranya:
- Tauhid
- Fiqih
- Bengkel
- Service komputer
- Mini book
- Fieldtrip
- Mini Outbond
- Hiking
- Camping
- Home visit
- Language club : bahasa Inggris dan bahasa Arab
- Creative art : seni design grafis, nasyid, kaligrafi,
- Gardening : perkebunan
- Olahraga : karate, sepak bola, badminton
- Fun Cooking : seni memasak